PENINGGALAN KERAJAAN TARUMANEGARA
Kerajaan Hindu tertua yang kedua adalah kerajaan Tarumanegara di Jawa
Barat. Kerajaan Tarumanegara berdiri sekitar abad ke-5 masehi dan
rajanya yang terkenal bernama Purnawarman. Sumber sejarah adanya
kerajaan Tarumanegara diperoleh dari dalam dan luar negeri. Dari dalam
negeri yaitu ditemukannya 7 buah prasasti sebagai berikut:
1. Prasasti Ciaruteun, yang ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, daerah Ciampea, Bogor.
2. Prasasti Jambu, yang ditemukan di sebelah barat Bogor.
3. Prasasti Kebon Kopi, yang ditemukan di Muara Ilir Cibungbulang, Bogor.
4. Prasasti Pasir Awi, yang ditemukan juga dekat Bogor.
5. Prasasti Muara Cianten, yang juga ditemukan dekat Bogor.
6. Prasasti Tugu, yang ditemukan di Cilincing Jakarta.
7. Prasasti Cidanghiang, yang ditemukan di Lebak Pandeglang (Banten).
Pada Prasasti Ciaruteun, bertuliskan 4 baris kalimat yang dituliskan
pada batu besar. Pada batu ini terdapat juga lukisan lebah-lebah dan
sepasang telapak kaki. Prasasti ini bertuliskan “Ini bekas dua kaki,
yang seperti kaki dewa Wisnu, ialah kaki yang mulia Purnawarman, raja di
negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
Diduga bahwa nama asli kerajaan Taruma adalah kerajaan Aruteun. Hal ini
sesuai dengan catatan sejarah Cina, bahwa negeri Ho-lo-tan (Aruteun) di
She-po (Jawa) telah mengirimkan utusan ke Cina pada tahun 430, 437, dan
452 masehi. Setelah mendapat pengaruh budaya India, nama Aruteun diubah
menjadi Taruma. Nama Taruma ini diambil dari nama daerah di India
Selatan. Perubahan nama ini diperkirakan terjadi pada akhir abad ke-5
masehi. Sejak abad ke-6 masehi, nama Ho-lo-tan (Aruteun) tidak
disebut-sebut lagi. Sebagai gantinya muncul nama To-lo-mo (Taruma) yang
pernah mengirimkan utusan ke Cina pada tahun 528, 535, 630, dan 669
masehi.
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak ditemukan di bukit
Koleangkak, sekitar 30 km sebelah barat Bogor. Bunyi prasasti itu
“Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia
yang tiada taranya, yang termasyhur Sri Purnawarman, yang memerintah di
Taruma dan yang baju zirahnya tak dapat ditembus senjata musuh. Ini
adalah sepasang tapak kakinya, yang senantiasa berhasil menggempur
kota-kota musuh, dihormati para pangeran, tetapi merupakan duri dalam
daging bagi musuh-musuhnya”.
Prasasti Tugu ditemukan di desa Tugu Cilincing Jakarta. Prasasti Tugu
ini merupakan prasasti terpanjang dan terpenting dari peninggalan raja
Purnawarman. Tulisannya dipahatkan di atas sebuah batu bulat panjang.
Isinya menyebutkan tentang penggalian sungai Gomati yang panjangnya
6.112 tumbak atau kurang lebih sekitar 11 Km. Penggalian sungai ini
dilakukan pada tahun pemerintahan yang ke-22 dari raja Purnawarman.
Penggalian dikerjakan dalam waktu 21 hari. Setelah pembuatan sungai
selesai diadakan selamatan. Dalam selamatan itu, raja Purnawarman
memberikan hadiah 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Selain itu,
prasasti Tugu menyebutkan pula tentang penggalian sungai Candrabhaga.
Menurut Profesor Poerbatjaraka sungai Candrabhaga adalah sungai Bekasi
sekarang.
Prasasti Tugu ini adalah prasasti yang pertama kali menyebutkan
penanggalan, namun tahunnya tidak disebutkan. Bulan yang disebutkan
adalah phalguna dan caitra yakni nama bulan yang bertepatan dengan bulan
Februari dan April. Pembuatan sungai Candrabhaga diduga untuk mengatasi
bahaya banjir yang sering melanda daerah Bekasi. Prasasti menunjukkan
pula bahwa rakyat Tarumanegara hidup dari pertanian dan beternak. Hal
ini ditunjukkan oleh kemampuan raja menghadiahkan 1.000 ekor sapi kepada
para Brahmana.
Prasasti Pasir Awi dan Prasasti Muara Cianten ditulis dengan huruf yang
berbentuk ikal dan sampai sekarang belum dapat dibaca. Selain itu ada
pula gambar telapak kaki. Prasasti Cidanghiang baru ditemukan tahun 1947
yang terdiri atas dua baris kalimat. Isinya adalah “Ini (tanda)
keperwiraan, keagungan dan keberanian yang sungguh-sungguh dari raja
dunia, yang mulia Purnawarman, yang menjadi panji seluruh raja-raja”.
Diposting oleh
reiga
Minggu, 12 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar